Inovasi e-Vocational Training Center dari BBPP Ketindan
Keberhasilan sektor pertanian tak lepas dari pengelolaan kerja yang baik, khususnya pengembangan teknologi dan sumberdaya manusia pertanian (SDMP), serta peran sektor-sektor lain sebagai penunjang. Digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi mengefisienkan waktu dan mengeliminasi kendala jarak, meskipun membutuhkan biaya lebih tinggi di awal dalam penyediaan sarana.
Di semua sektor, terutama usaha/ industri, digitalisasi mengakibatkan dinamisasi yang menuntut pelaku usaha menjadi responsif dan adaptif, untuk dapat bertahan dalam krisis. Pemanfaatan teknologi informasi meningkatkan peluang globalisasi, termasuk akses pasar tenaga kerja dan produk-produk pertanian.
Namun demikian, standar-standar global menjadi semakin mutlak untuk diterapkan. Proses dan tenaga kerja pertanian yang terstandarisasi menjadi solusi pemenuhan kebutuhan pasar global.
Selain itu menjadi strategi bagi peningkatan minat generasi muda untuk bergerak menjalankan dan mengembangkan usaha. Bahkan menjadi strategi bagi peningkatan minat generasi muda untuk bergerak menjalankan dan mengembangkan usaha sektor pertanian (agribisnis).
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan pertanian, di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPPSDMP) Kementerian Pertanian, merupakan unit kerja yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengembangan metode dan teknis pelatihan bagi SDM pertanian. UPT tersebut berperan vital bagi peningkatan kompetensi dan kehandalan petugas pendamping, serta pelaku utama usahatani.
Diklat Vokasi
BBPP Ketindan menyediakan layanan peningkatan kompetensi sekaligus sertifikasi bagi pendamping dan pelaku usahatani terstandar kompetensi kerja, melalui kegiatan pelatihan vokasi. Pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menyiapkan tenaga kerja handal. Bahkan penguasaan pebelajar pada keahlian terapan tertentu, yang didukung dengan kegiatan permagangan.
Saat ini telah banyak dilaksanakan dan dikembangkan metode-metode pelatihan digital dalam jaringan (online), dengan memanfaatkan teknologi informasi menembus jarak, ruang, dan waktu, sebagai respon adaptif kegiatan pelatihan menghadapi pandemi.
Didukung dengan keberadaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai unit terkecil pendampingan bidang pertanian yang terletak di wilayah kecamatan, Balai Besar Pelatihan Pertanian dapat meningkatkan target capaian pengembangan SDM secara komprehensif. BPP menyediakan layanan penyuluhan dan pendampingan usahatani, langsung kepada pelaku utama di lapangan.
Sejalan dengan hal tersebut BBPP Ketindan mengembangkan sebuah inovasi berbasis digital yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh BPP sebagai pusat Gerakan Kostratani, yakni e Vocational Training Center (eVTC). Mengawali kegiatan eVTC, BBPP Ketindan melaksanakan Pelatihan Pengembangan LMS BPP sebagai eVTC Berbasis Aplikasi Google dengan peserta dari beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Dedi menambahkan, hal ini sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pertanian yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yaitu mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern. Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak Cerdas, Cepat, dan Akurat bagi jajaran Kementerian Pertanian dalam mencapai kinerja yang lebih baik, dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
"Dengan dikembangkannya E-VTC ini, kami ingin BPP benar-benar memanfaatkan Internet of Things (IoT) maupun Internet Communication Technology (ICT) sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan,” tambah Dedi.
Pada aplikasi ini, kata Sumardi, memanfaatkan Google Site sebagai rumah utama dalam proses pembelajaran yang sangat membantu untuk meningkatakan pengetahuan, keterampilan para penyuluh pertanian dan petani. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, daya saing produk, nilai tukar petani dan pada akhirya meningkatkan kesejahteraan petani