PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan

Kembangkan Dekomposer, Penyuluh Bojonegoro Bantu Petani Kembalikan Kesuburan Tanah




Penyuluh Pertanian mengembangkan dekomposer sebagai pengurai pupuk kompos yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Sehingga, tidak serta merta pupuk kompos bisa diaplikasikan ke dalam tanah, namun membutuhkan proses penguraian terlebih dahulu agar unsur hara mudah diserap dan tidak membahayakan tanaman.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, saat ini pertanian Indonesia tengah memasuki era 4.0. Sektor pertanian terus bergerak ke arah yang maju, mandiri dan modern. Untuk itu, sumber daya manusia pertanian seperti penyuluh, petani dan para praktisi pertanian lainnya harus terus ditingkatkan untuk menerapkan inovasi teknologi pertanian.

Kunci pembangunan suatu bangsa diawali dari pembangunan SDM. 'Kuncinya adalah pembangunan SDM nya, pendidikannya, pelatihannya, penyuluhnya," tegas Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

“Tak hanya Jepang, Indonesia juga memiliki pengalaman bagaimana peningkatan kapasitas SDM mampu membawa Indonesia menjadi negara swasembada pangan,” imbuhnya.

Gapoktan Mulyorejomulyo di Desa Mulyorejo Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, berkomitmen dan konsisten dalam pengembangan pupuk kompos di tingkat petani. Maskanhadi Penyuluh Pertanian Desa Mulyorejo mengatakan, “Penyuluhan yang dilakukan secara rutin di kelembagaan tani tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap petani dalam mengaplikasikan dekomposer bagi kesuburan tanah”.

Cara pembuatannya yakni dengan mencampur semua bahan ke dalam drum plastik dan diaduk-aduk agar terlarut secara merata, lalu ditutup rapat untuk dilakukan fermentasi selama 5 -7 hari. Tiap pagi campuran bahan diaduk selama kurang lebih 2 menit agar dekomposer matang secara sempurna dan merata serta mengurangi gas yang ada di dalam drum agar tidak meledak. Ciri-ciri dekomposer yang sudah jadi, berbau harum dan menyerupai tanah. Apabila kompos berbau busuk/tidak sedap, artinya terjadi proses fermentasi anaerob dan akan menghasilkan senyawa-senyawa yang akan membahayakan tanaman. Selain itu bila masih berbau bahan mentah, berarti kemungkinan belum matang/jadi. Maskanhadi juga menambahkan bagaimana cara mengaplikasikannya dekomposer pada kompos juga sangat mudah sebagaimana kita biasa menggunakan EM4, semakin banyak takaranya maka akan semakin cepat mengurai dan mempercepat proses pengomposan.

SY/NING/YNI

Telah terbit di : https://www.swadayaonline.com/