Tingkatkan Nilai Tambah, Balai Pelatihan Kementan Latih Petani Berbagai Olahan Cabai
Cabai (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis sayuran penting bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di Indonesia. Tanaman cabai umumnya dapat ditanam pada dataran yang kurang dari 2.000 meter. Sebagai komoditas penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, hampir semua rumah tangga mengonsumsi cabai setiap hari sebagai pelengkap dalam hidangan keluarga sehari-hari. Untuk meningkatkan nilai tambah, petani pun dilatih berbagai olahan cabai.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan.
Untuk meningkatkan kompetensi pelaku utama/kelompok tani dalam pengolahan cabai, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT Pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Pengolahan Hasil Cabai pada 14-18 Februari 2022 untuk 30 orang petani yang berasal dari Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB.
Sebagaimana diketahui, permintaan yang cukup tinggi dan relatif kontinyu serta cenderung terus meningkat terhadap komoditas cabai memberi dorongan kuat masyarakat luas, terutama petani dalam pengembangan budidaya cabai. Di satu sisi, dengan sangat intensifnya peningkatan produksi cabai di saat-saat tertentu sering menyebabkan anjloknya harga cabai di pasaran.
Karakteristik cabai yang mudah rusak (perisable) menyebabkan fluktuasi harga cabe sangat tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk memperpanjang umur simpannya disamping memudahkan pendistribusian dan meningkatkan nilai tambahnya melalui upaya pengolahan, seperti cabai kering, tepung cabai, saus cabai, dll.
Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor mengatakan, pelatihan ini digelar agar petani bisa mendapatkan ilmu dan tambahan teknologi untuk bisa diterapkan setelah mengikuti pelatihan.
“Jadi setelah berlatih, implementasikan bagaimana standarisasi produk pangan, penerapan keamanan pangan, mengolah cabai yang baik, cara mengemas dengan mutu bagus serta bisa mengetahui Analisa produknya agar bisa diketahui modal dan keuntungannya,” jelasnya.
Telah terbit di : https://indopostnews.com/