PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan

Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Melalui Asuransi Pertanian




Asuransi pertanian di Indonesia merupakan instrumen yang masih relatif baru digulirkan oleh pemerintah untuk melindungi petani dari kegagalan panen.  Utamanya akibat bencana alam, serangan OPT, dampak perubahan iklim dan atau risiko lainnya. Hal ini ditetapkan dalam UU Perlindungan Petani No. 19/2013.

Melalui ‘Proyek Peningkatan Kapasitas untuk Strategi Perubahan Iklim di Indonesia’, Japan International Cooperation Agency (JICA) bermaksud untuk bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Kerja sama yang dimaksud adalah penyelenggaraan Training of Trainers (ToT) Asuransi Usaha Tani Padi  (AUTP) bagi widyaiswara, penyuluh, POPT, staf Dinas Pertanian dan Jasindo dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Menurut Akiko Aikawa, Chief Advisor JICA Project, rencana kerjasama TOT ini merupakan kali ke tiga, setelah sebelumnya diselenggarakan tahun 2020 dan 2021 di dua provinsi, yakni Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

“Puslatan mempunyai widyaiswara yang tersebar di Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan, salah satunya ialah Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan dan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku. Oleh karena itu kami datang untuk membicarakan lebih lanjut bagaimana kerjasama dan kesediaan widyaiswara di BBPP Ketindan tentang materi dalam TOT AUTP dan metode pembelajarannya,” imbuh Aiko.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan dalam mengemban peran, BPPSDMP memiliki tiga pilar yaitu Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), dan Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang menyiapkan SDM pertanian professional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha.

“Sebagai UPT Pelatihan, kami menyambut baik rencana kerjasama ini. Dan hendaknya didiskusikan dengan baik terkait materi dan metode pembelajaran bersama widyaiswara baik dari departemen budidaya, penyuluhan, sosek, proteksi tanaman dan pasca panen agar dihasilkan output yang memuaskan,” ujar Sumardi Noor.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan AUTP sangat baik untuk menjaga petani dari kerugian.

“Dengan AUTP, ada klaim yang bisa dimanfaatkan petani. Sehingga, produksi pertanian pun bisa terus terjaga. Karena, petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali,” jelasnya.

Telah terbit di : https://www.tanimodern.com/