Kementan: Melon Jadi Primadona Kala Ramadan
Memasuki bulan suci Ramadan, salah satu peluang usaha melon semakin menguntungkan. Buah yang banyak dicari di bulan Ramadan itu membuat para petani mengais untuk cukup besar. Ya, selama berpuasa, tubuh menggunakan simpanan karbohidrat (disimpan di hati dan otot) dan lemak untuk menyediakan energi, setelah semua kalori dari makanan yang dikonsumsi pada malam hari sebelumnya habis.
Ginjal pun akan menghemat air sebanyak-banyaknya dengan mengurangi jumlah urin, karena tubuh tidak bisa menyimpan air. Oleh sebab itu, orang yang berpuasa perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat serta cukup saat sahur dan berbuka puasa. Meskipun menurut penelitian, puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun ada baiknya jika ditunjang dengan asupan bergizi.
Mengonsumsi buah-buahan untuk berbuka puasa terbukti lebih sehat daripada mengonsumsi makanan manis lainnya yang tinggi gula, seperti es krim atau kue manis. Budidaya melon cukup menjanjikan mengingat nilai ekonomisnya tinggi. Jika hasilnya panennya baik dan harga wajar, keuntungan besar dapat diperoleh hanya dengan waktu 2 bulanan saja.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, yang membuka kegiatan Bertani On Cloud volume 169, menjelaskan lebih lanjut mengenai “Peluang Usaha Melon Semakin Menguntungkan.”
“Harus tahu bagaimana cara membudidayakan melon. Oleh karena itu, bisa mempraktekkannya di lingkungan rumah, pekarangan atau kebun. Dengan budidaya melon ini, bisa mengambil manfaatnya. Misalnya saja jual, ataupun konsumsi sendiri,” ujar Dedi.
Tanaman melon merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik pada ketinggian 300–1000 meter di atas permukaan laut. Tanaman melon lebih cepat tumbuh di dataran menengah yang suhunya agak dingin. Adapun di dataran rendah yang elevasinya kurang dari 300 meter di atas permukaan laut buah melon yang dihasilkan berukuran lebih kecil dan dagingnya kurang mengandung air.
Apabila ketinggian lebih dari 900 meter di atas permukaan laut, maka tanaman ini tidak akan berproduksi secara optimal. BOC volume 169 menampilkan Mahfudh selaku Ketua P4S Napote Kreatif Sampang Madura Jawa Timur binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, Jawa Timur.(*)
Telah terbit di : https://www.indonesiatravel.news/