Cegah Produksi Bablas, Petani Bondowoso Gerdal Blast
Hama dan penyakit tanaman (organisme pengganggu tumbuhan/OPT) menjadi salah satu ancaman bagi upaya pemerintah meningkatkan produksi pangan. Serangan OPT akan merontokkan produktivitas tanaman.
Berdasarkan hal tersebut tim penyuluh pertanian lapang melalui Kecamatan Curahdami di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur bersama Petugas POPT tidak henti-hentinya merutinkan kegiatan pengamanan lapang tanaman pangan terhadap OPT. Saat ini kegiatan tersebut difokuskan pada Kelompo Tani (Poktan) Locare 5 yang terindikasi adanya serangan blast.
Tindak lanjut dari hasil pengamatan, dilakukan gerakan pengendalian (Gerdal) menggunakan bio fungisida dengan kandungan bakteri Streptomyces SP 106 cfu/gram dan bakteri Geobacillus SP 106 cfu/gram.
“Kita aplikasikan bio fungisida karena serangan masih dibawah ambang batas ekonomi. Namun melihat cuaca yang cenderung ekstrim, kegiatan harus segera dilaksanakan agar serangan dapat ditekan sedini mungkin,” kata Sukartatik, selaku POPT Kecamatan Curahdami.
“Kegiatan ini merupakan langkah nyata Pemerintah untuk mencegah turunnya produksi dan produktivitas tanaman pangan padi,” ujar Samsaimun, Koordinator BBP Congkrong yang turut hadir dalam kegiatan.
Sementara itu sebagai pemimpin Presidensi G20 pada Kelompok Kerja Sektor Pertanian (Agriculture Working Group), Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa Kementan mengusung tema keseimbangan jaminan pasokan pangan nasional dari sumber produksi pertanian dalam negeri, serta jaminan kelancaran perdagangan pangan dan pertanian lintas batas negara untuk menjamin kecukupan pangan bagi seluruh dunia.