PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan

Hadapi Perubahan iklim, BPP Kostratani Ayah Latih Petani jadi Agen CSA




Perubahan iklim membuat cuaca menjadi sulit ditebak. Untuk itu, petani pun harus bisa mengantisipasinya. Dengan hadirnya Pertanian Cerdas Iklim (Climate Smart Agriculture/CSA) diharapkan bisa meningkatkan produktivitas tanaman dan pendapatan petani. 

CSA merupakan pendekatan yang mentransformasikan dan mengorientasikan ulang sistem produksi pertanian dengan rantai nilai pangan. Sehingga sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan mendukung pertanian berkelanjutan yang dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim.

Keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia salah satunya dicirikan melalui penerapan teknologi pertanian di tingkat petani. Tetapi saat ini, kapasitas petani dalam penerapan teknologi pertanian masih perlu ditingkatkan.

Perubahan pola musim hujan dan kemarau yang semakin tidak menentu dapat mempengaruhi kegiatan budidaya tanamansehingga menyebabkan penurunan produktivitas, produksi dan mutu hasil pertanian. Karena itu, climate change menjadi ancaman yang sangat serius jika tidak bisa segera diantisipasi dalam dunia pertanian.

Peserta berasal dari 24 kelompok tani di Kecamatan Ayah. Adapun materi yang disampaikan  antara lain kebijakan Kementan dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan, peran poktan dalam tata kelola irigasi yang bersinergi dengan P3A konsep dasar CSA.

Petani juga diajak mengembangkan kelembagaan petani dalam mendukung penerapan teknologi CSA, penggunaan bibit muda dan tanam jajar legowo. Petani juga diajarkan bagaimana memahami emisi gas rumah kaca, teknologi irigasi Intermitten dan Alternate Wetting and Drying (AWD) di lahan, serta penerapan pengendalian OPT ramah lingkungan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembanga SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi di beberapa kesempatan sering menyampaikan, akibat dari perubahan iklim ekstrem, terjadi serangan hama penyakit tanaman di mana-mana dan sehingga menyebabkan sistem produksi di sentra pangan dunia terganggu.

Koordinator BPP Kecamatan Ayah, Sugeng Haryadi berharap para peserta TOF dapat mengaplikasikan dan mentransfer ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti ToF ini kepada petani di kelompoknya.

 
Reporter : Sugeng Hariyadi/ Yeniarta
Telah terbit di : https://tabloidsinartani.com/