Siswa SMPIT Insan Permata Tak Menyangka Jagung dan Ubi Bisa Diolah Menjadi Berbagai Olahan Pangan
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Insan Permata Kota Malang mempunyai cara tersendiri dalam memberikan pendidikan dan pembekalan penguatan kewirausahaan. Dengan tema program penguatan profil pelajar Pancasila, SMPIT Insan Terpadu mengajak Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama memberi pembekalan kepada 75 siswanya untuk belajar kewirausahaan di bidang pertanian.
“Tujuan dari pelatihan ini agar meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kepedulian generasi muda terhadap dunia pertanian serta menumbuhkan minat generasi muda terhadap pembangunan pertanian. Sehingga mereka bisa menjadi calon wirausahan bidang pertanian pada masa yang akan datang,”jelas Ika Puspitasari, Ketua Tim Kurikulum SMPIT Insan Permata saat menyampaikan maksud dari pelatihan ini digelar.
“Sebagai anak muda harus mampu melakukan, menumbuhkan jiwa yang kuat dalam membangun pertanian sehingga memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia," ujar Mentan.
“Kewirausahaan memupuk jiwa entrepreneur untuk mendorong setiap orang agar berinovasi, disiplin, tidak menyerah, bermental mandiri dan kreatif. Jadi selama mengikuti pelatihan di BBPP Ketindan, semoga anak-anakku semua bisa mendapatkan wawasan dan pengalaman baru,” kata Sumardi Noor dihadapan siswa dan guru pendamping SMPIT Insan Permata.
“Saya dan teman-teman tidak menyangka bahwa dari ubi jalar kita bisa membuat mie, dari jagung kita bisa membuat olahan tortilla yang selama hanya bisa dibeli ditoko-toko bahkan jagung bisa diolah menjadi es krim. Belum lagi pembuatan pupuk organik cair dan padat yang bermanfaat sekali bagi tanaman dan lingkungan. Semoga kami bisa belajar lagi disini dengan ilmu-ilmu yang baru lagi,” kata Muhammad Sayidin Pranata salah satu peserta mewakili teman-temannya.
Apa yang disampaikan oleh siswa SMPIT Insan Permata menjadi pelecut bagi BBPP Ketindan untuk berpacu melakukan inovasi baru dan melahirkan entrepreneur-entrepreneur baru di bidang pertanian.
Menurutnya, masa depan tonggak pertanian dan saat ini ada di tangan anak muda. Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan, selama manusia hidup selama itu pula pertanian menjadi suatu kebutuhan.
SY/YNI
Telah terbit di : https://www.swadayaonline.com/