Minimalisir Utang, Ratusan Suami-Istri Petani Bima Dilatih Kelola Keuangan
Bima---Ratusan pasang suami istri petani di Kabupaten Bima mengikuti pelatihan mengelola keuangan dengan baik. Pelatihan literasi dan keuangan ini dilaksanakan di BPP Sape, BPP Wera, BPP Palibelo, BPP Langgudu, BPP Bolo, BPP Sanolo, BPP Madapangga, BPP Lambu, BPP Monta, dan BPP Monggo.
Upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian terus dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui penerapan analisa keuangan untuk mendukung pengembangan usaha tani yang berorientasi laba.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian, menyelenggarakan pelatihan literasi dan edukasi keuangan (PLEK) bagi ketua dan anggota kelompok tani (poktan) di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelatihan ini dilaksanakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan di sepuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang tersebar di Kabupaten Bima. Diharapkan petani tidak hanya berkutat pada proses budidaya dan produksinya, namun perlu dibekali pada pencapaian laba agar tidak terkikis oleh kebutuhan rumah tangga dan pengeluaran rutinnya.
Rendahnya kesadaran pentingnya mengelola keuangan membat pendapatan dan pengeluaran dalam rumah tangga petani menjadi tidak seimbang. Akibatnya, pengeluaran yang lebih besar ketimbang pendapatan yang diterima, membuat hutang keluarga semakin meningkat.
Karenanya pelatihan yang dilaksanakan pada 29 Agustus – 1 September 2022 bertujuan memberikan manfaat bagi ibu rumah tangga tani dalam mengedukasi perencanaan dan pengelolaan keuangan rumah tangga. Dengan demikian, mereka bisa lebih efektif dan optimal dalam mengelola keuangan dan kesejahteraan keluarga meningkat.
Pelatihan literasi dan keuangan ini dilaksanakan di BPP Sape, BPP Wera, BPP Palibelo, BPP Langgudu, BPP Bolo, BPP Sanolo, BPP Madapangga, BPP Lambu, BPP Monta, dan BPP Monggo. Ali Sutopo sebagai widyaiswara BBPP Ketindan yang menjadi pengajar di kegiatan pelatihan menuturkan, pelaksanaan pelatihan dilaksanakan secara serentak di sepuluh BPP dengan metode pembelajaran orang dewasa.
“Adapun peserta dalam satu kecamatan atau satu BPP dihadiri seratus orang yang terdiri dari lima puluh pasangan suami isteri. Setelah ikut pelatihan, semua peserta agar bisa memperbaiki wirausaha pertaniannya sehingga kesejahterannya meningkat,” kata Ali.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, kemajuan pertanian, bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi, juga peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui kegiatan pelatihan.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pengelolaan yang tidak baik, bisa menghambat program. Literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam pemberdayaan masyarakat.
"Juga untuk kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan. Karena itu, perlu peningkatan pemahaman dan keterampilan rumah tangga petani sasaran dalam mengelola keuangan rumah tangga dan usaha tani," ujar Dedi.
Reporter : Ali Sutopo/ Yeniarta
Telah terbit di : tabloidsinartani.com