Diseminasi Informasi Dukung Pembangunan SDM Pertanian
Untuk memacu minat dan meningkatkan keahlian dalam menulis, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian menyelenggarakan workshop yang bertajuk “the write shop” pada Selasa-Kamis, 25-27 Oktober 2022 di Lido Lake Resort, Bogor.
Workshop diikuti 50 orang peserta yang terdiri dari Kepala UPT Pelatihan, Widyaiswara Penjamin Mutu Pelatihan yang berasal dari 10 UPT Pelatihan Lingkup BPPSDMP, Fasilitator Desa dan Nasional Project Management Officials (NPMO) Program READSI.
Mewakili Kepala BPPSDMP, acara dibuka oleh Lely Nuryati selaku Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan).
“Output dari kegiatan ini diharapkan widyaiswara dapat menyusun 1 karya tulis ilmiah (KTI) dalam bentuk jurnal ilmiah, sedangkan fasilitator desa dapat menyusun 1 artikel populer dalam bentuk pemberitaan,” juelas Lely.
KTI widyaiswara akan direview langsung oleh Kepala BPPSDMP dan reviewer dari luar BPPSDMP, sehingga bahan artikel harus dikirimkan kepada panitia.
Sesuai output kegiatan, peserta workshop dibagi menjadi 2 kelas, yakni kelas widyaiswara dan kelas fasilitator muda. Pembekalan materi yang diberikan kepada Widyaiswara meliputi pengenalan jurnal agrosainta, agriwidya, agrihumanis, materi plagiarisme, teknik penyusunan artikel jurnal ilmiah, pengenalan open journal system (OJS), penyempurnaan naskah artikel jurnal ilmiah. Dan bagi Fasilitator Desa, materi meliputi teknik penulisan berita, teknik fotografi dan video dan praktek penulisan berita.
Plagiarisme sangat berbahaya bagi penulis jurnal ilmiah karena dapat menimbulkan tuntutan hukum, hilangnya atribut/gelar akademik, turunnya reputasi, hilangnya nilai dan tidak memahami kaidah keilmuan/materi. Hal ini diungkapkan Juznia, Pustakawan dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) Bogor.
“Selanjutnya bagi Fasilitator Desa, kunci penting dalam penyampaian artikel pemberitaan adalah 5W dan1 H (apa/what, siapa/who, dimana/when, dimana/where, mengapa/why dan bagaimana/how)”, imbuh Juznia yang akrab disapa nunik.
Dari hasil KTI yang melibatkan 12 reviewer baik dari internal maupun eksternal Kementan terhadap seluruh jurnal yang dikirim, terpilih 3 jurnal ilmiah terbaik. Yakni Wijarwati dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang dengan judul “Pemberdayaan Petani dalam Mendukung Agrowisata Berbasis Local Wisdom Melalui Pelatihan Litrasi Keuangan”. Yang kedua adalah jurnal ilmiah “Dampak Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran Pola Onside Training Model (OTM) terhadap Pendapatan Petani Brokoli” disusun oleh Ros Ros Rosdiantini dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Dan yang ketiga jurnal ilmiah “Efektivitas Pelatihan Literasi Keuangan bagi Rumah Tangga Petani” disusun oleh Nining Hariyani dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan. Manuscript yang telah dikirim selanjutnya masih harus direvisi sesuai saran dari para reviewer sebelum dipublish ke jurnal pelatihan di lingkup Kementan RI.
Pada kesempatan yang sama juga terpilih satu tulisan pemberitaan terbaik tentang pendampingan petani Program READSI yang ditulis oleh Patra Sugandi, Fasilitator Desa dari Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Selanjutnya video terbaik yang dibuat oleh Mariyati dari Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Yang diharapkan kedepannya, para Fasilitator Desa dapat lebih giat untuk mempublikasikan kegiatan READSI yang ada di wilayahnya masing-masing.
Sebelum menutup kegiatan pada Kamis, 27 Oktober 2022, Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP memotivasi seluruh Widyaiswara dan Fasilitator Desa yang hadir untuk rajin menulis dan mempublikasikan melalui jurnal ilmiah maupun pemberitaan secara online.
“Jati diri seorang widyaiswara ditentukan oleh hasil karyanya, salah satunya dari publikasi ilmiahnya, oleh karena itu Widyaiswara tidak boleh malas menulis,” tegas Dedi.
Melalui kegiatan penderasan informasi kepada SDM pertanian, diharapkan Indonesia akan pulih lebih cepat, bangkit lebit kuat. NING/YNI
Telah terbit di: https://www.swadayaonline.com/